ARTIKEL

MATA JENDELA DUNIA

Publish By dr. Abdul Rochim, SpA
Posted On 21 MARCH 2018

Mata adalah Jendela dunia. Melalui mata kita bisa melihat keindahan dunia dan seisinya. Tanpa Mata yang sehat kita tidak bisa beraktifitas secara maksimal.Gangguan kesehatan mata yang sering terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan dimana penyebab tersering adalah katarak.



Katarak sendiri menempati urutan pertama sebagai penyebab kebutaan di Indonesia, bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Beberapa faktor yang berpengaruh terjadinya katarak adalah : usia, paparan sinar ultraviolet sinar matahari, penyakit sistemik seperti diabet.



Selain itu katarak dapat disebabkan karena trauma atau cidera mata, penggunaan obat-obat tertentu, khususnya golongan steroid, faktor genetik dan faktor-faktor yang lain yang belum diketahui.



Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau penuaan, rata-rata usia 50 tahun ke atas. Akan tetapi katarak dapat pula terjadi pada bayi (katarak kongenital) yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau ibu yang terinfeksi virus pada saat hamil muda.



Katarak adalah kondisi dimana lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di tengah bagian mata atau manik-manik mata).



Katarak senilis adalah katarak yang terjadi karena faktor usia. Seiring dengan bertambahnya usia, lensa akan mengalami pertambahan berat dan ketebalan serta pengerasan (sklerotik). Kumpulan protein dalam lensa akan menyebabkan perubahan indeks bias lensa sehingga mengakibatkan hamburan cahaya dan mengurangi kejernihan lensa.



Dengan berkurangnya kejernihan lensa, cahaya yang masuk akan terhalang dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada saraf mata (retina). Pada umumnya katarak menimbulkan gejala-gejala seperti : penglihatan kabur seperti berkabut, silau terhadap sinar atau cahaya, kadang penglihatan pada satu mata menjadi dua (ganda), manik-manik mata menjadi buram (tampak putih).



Bila katarak dibiarkan, lensa semakin keruh dan berakibat hilangnya fungsi penglihatan (buta). Masalah kebutaan karena katarak dapat diatasi dengan cara operasi katarak. Hingga saat ini operasi katarak masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang.



Namum dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, teknik operasi katarak pun mengalami kemajuan. Sehingga operasi bukan merupakan hal yang perlu ditakutkan lagi karena operasi semakin aman dan nyaman.



Operasi katarak saat ini bisa dilakukan dengan teknologi modern yaitu dengan alat "fakoemulsifikasi" untuk menghancurkan lensa yang keruh (katarak). Alat ini menggunakan tenaga ultrasonic dengan frekuensi tinggi. Lensa yang sudah hancur dihisap atau dikeluarkan dengan mesin ini.



Setelah dilakukan fakoemulsifikasi maka dipasang lensa buatan (lensa tanam) untuk mengganti fungsi lensa sebelumnya, sehingga setelah operasi penderita dapat melihat kembali dengan jelas.



Kelebihan operasi dengan teknik fakoemulsifikasi ini adalah :




  • operasi lebih cepat, pada umumnya kurang dari 30 menit.

  • operasi lebih nyaman karena tidak perlu suntikan obat bius lokal.

  • sayatan operasi sangat minimal, kurang lebih 3mm. sehingga pada umumnya tidak perlu jahitan. Pasien dapat langsung beraktivitas kembali setelah operasi.

  • Perawatan lebih mudah dan pemulihan lebih cepat.

  • Penglihatan setelah operasi lebih optimal.



Pemeriksaan mata secara teratur sangat perlu untuk mengetahui adanya katarak. Bila telah berusia 50 tahun sebaiknya mata diperiksa setiap tahun. Pada saat ini kecepatan berkembangnya katarak masih dapat dijaga dengan :




  1. Tidak merokok, karena merokok meningkatkan radikal bebas dalam tubuh. Sehingga resiko katarak akan bertambah.

  2. Pola makan yang sehat, memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

  3. Lindungi mata dari sinar matahari (sinar ultra violet).

  4. Menjaga kesehatan seperti kencing manis dan penyakit lainnya.



 


  ARTIKEL TERBARU

Setiap orang pasti pernah merasakan kesulitan dalam hidup dan menimbulkan  ... Selengkapnya
Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ... Selengkapnya
Stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Penya ... Selengkapnya
Masyarakat di seluruh dunia telah menjalani kehidupan yang beradaptasi dengan kondisi pandemi Cov ... Selengkapnya