ARTIKEL

MENJAGA KESEHATAN SERVIKS

Publish By dr. Dian Agami Islam, SpOG (K)
Posted On 20 AUGUST 2020

        Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi selain kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus dan kanker hati. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia terjadi 58 kasus kanker serviks setiap hari dan 50% di antaranya meninggal dunia. Jumlah penderita kanker serviks yangtercatat dalam data BPJS per tahun 2016 adalah 12.820 kasus rawat jalan dan 6.938 kasus rawat inap dengan dana BPJS yang dikeluarkan sebesar Rp 143,6 miliar.



        Angka kejadian yang tinggi disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma (HPV) tipe 16 atau 18. Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Keganasan kanker serviks telah menimbulkan ketakutan tersendiri pada perempuan. Tak sedikit perempuan yang akhirnya melakukan vaksin HPV dan mengonsumsi berbagai vitamin untuk mencegah kanker serviks. Namun, apalah artinya apabila hanya memberikan vaksin tanpa memperhatikan kebersihan vagina. Vagina kita pun harus sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut. Vagina adalah ‘rumah’ bagi 50 spesies bakteri.



          Bakteri yang ada di vagina adalah bakteri baik yang justru membantu vagina membuat ‘perlindungan’ agar tidak ada bakteri vagina yang berpotensi membahayakan. Hal pertama yang harus dipahami tentang pH vagina adalah saat vaginamemiliki tingkat pH atau asam basa yang normal, maka pH vagina ini bisa melindungi perempuan dari infeksi. Menurutnya, ada dua peran bakteri baik yang berperan menjaga keseimbangan pH vagina, dua bakteri ini adalah lactobacillus dan corynebacterium. Dua bakteri ini memproduksi antibiotik alami bernama bakteriosin untuk mengurangi bakteri lain yang memasuki vagina. Menjaga pH vagina tetap asam menjadi penting karena bakteri baik vagina yaitu lactobacillus dan corynebacterium itu hanya dapat hidup dalam kondisi pH asam. Bila pH naik, tentu bakteri-bakteri baik ini bisa mati. Padahal bakteri baik ini membantu menekan pertumbuhan bakteri-bakteri jahat.



            Sekilas vagina hanya tampak seperti organ kecil yang mudah dirawat. Namun, bila dilihat lebih jauh, vagina berhubungan langsung dengan leher rahim dan rahim. Organ ini lebih kompleks atau rumit dibandingkan kelihatannya. Oleh karena itu, perawatan harus dilakukan dengan tepat. Agar organ intim tidak mengalami masalah, pelajari dan lakukanlah cara yang tepat dalam membersihkan organ intim perempuan, seperti berikut ini:




  1. Menggunakan celana dalam dengan bahan katun



Memilih bahan celana dalam merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Celana dalam berbahan katun nyatanya sangat efektif untuk menyerap keringat dan membuat vagina kita bernapas. Hal ini akan membuat vagina tetap kering, nyaman dan terhindar dari munculnya jamur yang membuat vagina gatal.



       2. Melakukan pemeriksaan rutin



Hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina yakni dengan melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan ini penting dilakukan karena dengan leluasa kita bisa berkonsultasi dengan dokter seputar penggunaan kondom, kesuburan dan cara menghindari PMS.



       3. Jangan menggunakan produk pembersih vagina



Sebenarnya, vagina akan membersihkan bagiannya sendiri secara alami. Jadi, tidak perlu menggunakan banyak produk pembersih. Hal ini malah akan membuat vagina rentan terkena penyakit seperti infeksi jamur hingga PMS. Jika ingin menggunakan pembersih kewanitaan, bisa gunakan pembersih vagina sesekali, namun jangan digunakan dalam jangka waktu lama dan pastikanembersihkan hanya area luar vagina. Sedangkan setelah buang air kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB), basuh dengan air bersih dari arah depan ke belakang, agar tidak ada bakteri dari anus yang masuk ke vagina. Bila memungkinkan, basuh dengan air hangat. Setelah itu, keringkan menggunakan handuk, agar area tersebut tidak lembab.



      4. Pembalut tanpa pewangi



Saat menstruasi, pilih pembalut yang tidak mengandungpewangi. Segera ganti pembalut jika sudah waktunya. Jangan ditunda-tunda.



 



 


  ARTIKEL TERBARU

Menjelang berakhirnya Bulan Ramadan dan datangnya Hari Raya Idul Fitri, tentu banyak diantara mas ... Selengkapnya
Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah Covid- ... Selengkapnya
Gula merupakan bahan makanan yang memiliki rasa manis, dan lazim digunakan pada beragam makanan d ... Selengkapnya
ASI merupakan makanan terbaik bagi kesehatan bayi (0-1 tahun) sampai berumur 2 tahun. ASI memberi ... Selengkapnya