Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSU Haji Surabaya
Diabetes dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, obesitas, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes tipe dua umumnya dipengaruhi dan dipicu faktor risiko seperti pola makan, kurang beraktivitas, merokok, minum beralkohol, obesitas, hipertensi hiperglikemia, hiperkolesterol. dr. Wiwid Samsul Hadi, Spesialis Penyakit Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya mengungkapkan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit diabetes mellitus. Kalau penyakit diabetes mellitus tipe pertama memang terkait genetis atau keturunan. Untuk diabetes tipe 2 atau tipe kedua ini yang kebanyakan dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, obesitas, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf. Ini yang harus diwaspadai. Jadi diabetes ini bisa dibilang sebagai pintu masuknya segala penyakit. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2013, sekitar 6,9% penduduk Indonesia dianggap mengalami diabetes. Tren dari penyakit ini juga selalu meningkat setiap tahunnya.
Penegakan diagnosis
Diagnosis untuk diabetes dapat ditegakkan dari pemeriksaan kadar gula darah. Seseorang dapat dikatakan mengalami diabetes apabila:
Selain itu, pada seseorang yang sudah didiagnosis menderita diabetes, dapat diperiksa kadar HbA1c setidaknya setiap tiga bulan sekali jika belum mencapai target gula darah, dan setiap 6 bulan sekali untuk mereka dengan kadar gula darah yang sudah stabil.
Gejala
Pradiabetes atau diabetes tipe 2 biasanya tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Sementara itu, pada diabetes tipe 1, gejala dapat berkembang dengan cepat. Beberapa tanda dan gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah:
Sementara itu dalam penanganan diabetes, dapat dilakukan hal-hal berikut ini:
1. Edukasi
Edukasi yang dilakukan mencakup pemberian informasi mengenai perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar penderita diabetes merasa termotivasi serta mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup sehat. Informasi tersebut mencakup pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala dari komplikasi yang dapat timbul, serta cara mengatasinya.
2. Pengaturan pola makan
Ini dapat disesuaikan untuk setiap penderita diabetes, seusai kebutuhan masing-masing. Namun, hal-hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya keteraturan dalam pola makan termasuk jadwal makan, jenis makanan, serta jumlahnya. Bila penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter, juga dapat dilakukan perhitungan berat badan ideal, asupan kalori yang disarankan setiap harinya, serta proporsi dari lemak, protein, dan karbohidrat yang dapat dikonsumsi.
3. Olahraga
Penderita diabetes disarankan berolahraga secara teratur, setidaknya 3–4 kali seminggu selama minimal 30 menit. Selain menjaga kesehatan, olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah. Jenis-jenis olahraga yang disarankan adalah aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari, maupun berenang.
4. Pemantauan gula darah mandiri
Saat ini, banyak tersedia alat pengukur kadar gula darah yang mudah dipakai. Hasil yang didapat umumnya dapat dipercaya bila kalibrasi dari alat dilakukan dengan baik dan pemeriksaan dilakukan sesuai cara yang dianjurkan. Waktu yang dianjurkan untuk pemantauan gula darah mandiri adalah sesaat sebelum makan, 2 jam setelah makan, menjelang tidur, atau ketika mengalami gejala-gejala tertentu.
5. Pencegahan
Sangat penting untuk melakukan pencegahan diabetes jika Anda memiliki faktor risiko diabetes. Misalnya, jika Anda kelebihan berat badan atau mempunyai keluarga dengan riwayat diabetes. Untuk menghindari diabetes, menerapkan pola hidup sehat adalah kunci utama. Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan jaga berat badan tetap ideal.