ARTIKEL

CARPAL TUNNEL SYNDROME ,WASPADALAH!

Publish By Fajar Suryani, STr.Kes
Posted On 10 JUNE 2021

Rumah Sakit Haji berada dekat dengan daerah industri, jadi tidak heran jika banyak karyawan pabrik yang berobat dan terapi di rumah sakit tersebut. Namun yang kadang terlupakan hubungan rumah sakit dan industri, bisa dikatakan belum berkesinambungan, hanya sekedar berobat dan selesai. Dibalik itu sebenarnya masih ada peran rumah sakit secara tidak langsung, jika karyawan pabrik mendapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan perubahan fungsi salah satu tubuhnya. Sumber daya dari Rumah Sakit khususnya Rehabilitasi medis mampu mengevaluasi kemampuan karyawan pabrik sampai batas mana bisa kembali bekerja dan menghasilkan rejeki buat keluarga karyawan tersebut. Istilah yang sering digunakan “Rehab Industri”. Kondisi karyawan pabrik yang banyak datang salah satunya CTS (Carpal Tunnel Syndrome)



Sindrom terowongan karpal adalah jenis gangguan kompresi saraf yang paling umum di ekstremitas atas. Menurut Survei Wawancara Kesehatan Nasional Amerika Serikat 2010 yang dikelola oleh Pusat Pengendalian Penyakit, hampir 5 juta pekerja terkena CTS dalam 12 bulan terakhir (Luckhaupt, Dahlhamer, Ward, Sweeney, Sestito, Calvert, 2013).



Carpal tunnel syndrome atau CTS (sindrom terowongan/lorong karpal) merupakan kondisi yang memengaruhi tangan dan jari. Kondisi ini dapat membuat pengidapnya mengalami sensasi rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Gejala yang muncul ini biasanya berkembang secara perlahan-lahan dan pada malam hari akan bertambah parah. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk.



Carpal tunnel adalah jalur pada pergelangan tangan yang terdapat terdapat saraf median dan sembilan tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan. Saat terjadi pembengkakan bagian saraf, tendon, atau bahkan keduanya, saraf median akan tertekan, maka terjadilah Carpal tunnel syndrome atau CTS (sindrom terowongan/lorong karpal). Jika saraf median ini terjepit atau terhimpit, akan menimbulkan sensasi kesemutan, mati rasa, dan terkadang muncul rasa sakit pada bagian-bagian yang terpengaruh oleh saraf ini.



Penyebab Carpal Tunnel Syndrome



Gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) dapat terjadi karena saraf median tertekan atau terhimpit, tetapi penyebab tertekannya saraf ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada risiko seseorang dapat mengidap CTS, yaitu:




  1. Faktor keturunan keluarga yang mengidap CTS.

  2. Cedera pada pergelangan tangan.

  3. Kehamilan, hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS.

  4. Pekerjaan berat dan berulang-ulang dengan memakai tangan, seperti mengetik tanpa henti.

  5. Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid arthritis dan diabetes



Gejala lain yang mungkin muncul akibat CTS:




  1. Muncul rasa sakit pada lengan.

  2. Menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan.

  3. Pembengkakan, kulit kering, atau perubahan warna pada kulit tangan.

  4. Kemampuan jari atau tangan yang terpengaruh oleh CTS akan berkurang, seperti mengancingkan baju, mengetik, atau mengangkat sesuatu dengan jari.

  5. Tangan atau jari yang terpengaruh CTS akan terasa sulit untuk digerakkan, misalnya mengetik, mengancingkan baju, atau mengangkat sesuatu dengan jari.



Berikut ini beberapa hal yang bisa memperparah CTS:




  • Menggunakan tangan yang terpengaruh untuk beraktivitas.

  • Melakukan gerakan tangan atau pergelangan secara berulang-ulang.

  • Tidak menggerakkan tangan atau lengan untuk waktu yang lama.



Beberapa hal yang bisa dilakukan bagi pasien dengan CTS (Carpal Tunnel Syndrome)



1. Ergonomik.



Karena carpal tunnel syndrome sering kali terkait dengan pekerjaan sehari-hari misal berpakain, memasak dan lain sebagainya maka Terapis okupasi dapat bekerja sama dengan anda untuk memastikan rutinitas harian anda tidak memperburuk gejala Anda. Cara yang efisien untuk melakukannya adalah dengan berfokus pada ergonomi — proses mengurangi stres dan menghilangkan cedera yang terkait dengan penggunaan otot yang berlebihan, postur tubuh yang buruk, dan aktivitas yang berulang di tempat kerja.



Terapis okupasi dapat melakukan evaluasi ergonomis dengan tujuan menyesuaikan lingkungan kerja Anda untuk mencegah sindrom terowongan karpal atau mengurangi gejalanya. Salah satu layanannya dapat merekomendasikan modifikasi lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan siapa pun baik dari pekerja kantoran hingga atlet hingga musisi  tanpa mengorbankan kinerja.



Evaluasi ergonomis dari terapis okupasi dengan mengamati cara anda menggunakan tempat kerja misalnya, di mana anda meletakkan mouse atau cara anda duduk di kursi, jika anda bekerja di kantor. Terapis kemudian bekerja sama dengan anda dan atasan anda untuk membuat perubahan sederhana dalam lingkungan sehari-hari yang dapat mengurangi gejala Anda.



2. Terapi tangan



Dokter anda mungkin merekomendasikan latihan penguatan dan peregangan untuk pergelangan tangan atau tangan Anda. Dokter merekomdasikan latihan tangan secara spesifik yang akan dilakukan oleh fisioterapis dan okupasiterapis yang berpengalaman. Tujuan latihan tangan adalah  membantu Anda kembali ke tingkat fungsi sebelumnya. Meskipun pada awalnya Anda mungkin mengunjungi terapis tangan beberapa kali seminggu, Anda dapat melakukan latihan yang diperlukan di rumah setelah Anda mempelajari teknik yang benar.



3. Pengobatan



Obat pereda nyeri banyak dijual bebas namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang kompeten. Bila sangat menganggu biasanya dokter akan merekomendasikan operasi.



4. Splint.



Splint alat bantu tangan supaya terlindungi dan posisi benar.



Segera periksakan diri anda jika ada keluhan yang mengarah CTS, Rumah Sakit Haji sudah siap dengan dokter dan terapis yang kompeten di bidangnya.


  ARTIKEL TERBARU

  “Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial S (63) ditemukan meninggal d ... Selengkapnya
Gula merupakan bahan makanan yang memiliki rasa manis, dan lazim digunakan pada beragam makanan d ... Selengkapnya
Kasus pandemi Covid-19 yang tak kunjung berhenti, ditambah lagi dengan munculnya varian baru yang ... Selengkapnya
          Kata “memaafkan” terkadang mudah sekali diucapkan ... Selengkapnya