ARTIKEL

KAKI MERUPAKAN MUTIARA YANG HARUS DIPELIHARA BAGI PENDERIA DIABET

Publish By dr. Abdul Rochim, SpA
Posted On 03 NOVEMBER 2015

Dr. Bambang Arianto dr. Sp.B.



Kejadian luka parah pada penderita diabet sering terjadi dan sulit sembuh. Bahkan bila perawatannya kurang baik bisa berakibat harus diamputasi atau lebih berat lagi terjadi sepsis dan terjadi kematian.



Mengapa akibat diabet begitu fatal.?



Kadar gula tinggi pada diabet menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah ini sistemik pada seluruh organ tubuh. Oleh karena itu kita sering dengar pasien sakit diabet komplikasi ke ginjal, jantung, otak atau lainnya. Termasuk disini terjadi kerusakan pembuluh darah di tungkai bawah, apalagi kaki. Kaki adalah organ paling jauh dari jantung dan kaki organ yang aktif untuk jalan sehingga memerlukan cukup oksigen . Maka bila terjadi kerusakan pembuluh darah akibat gula darah tidak terkontrol, asupan oksigen ke kaki kurang sehingga bila terjadi luka sulit sembuh. Kadar gula darah tinggi juga merusak pembuluh darh saraf. Oleh karena itu rasa raba di kaki berkurang, sehingga bila terjadi luka tidak terasa sakit tetapi tiba tiba menjadi parah. Gangguan saraf ini juga mengenai saraf otonom sehingga kaki tidak memproduksi minyak untuk pelembab mengakibatkan kaki kering. Kaki kering menyebabkan kaki pecah pecah, terjadi luka dan kuman masuk sehingga luka infeksi.



Bila kaki telah mengalami luka infeksi bahkan terjadi gangren yaitu luka infeksi disertai kerusakan jaringan dikaki akibat tidak mendapat asupan darah yang cukup, maka perawatannya menjadi rumit dan memerlukan waktu yang lama. Bahkan bila memburuk terpaksa dilakukan amputasi.



Oleh karena itu bagi penderita yang sudah ditetapkan sakit diabet, kaki merupakan mutiara yang harus dipelihara. Bila tidak waspada dan disiplin berobat, mutiara tersebut bisa hilang, maka kwalitas hidup akan menurun.



Bagaimana memelihara kaki pada penderita diabet?



Setiap hari paling sedikit satu kali mengamati kaki, apakah ada lecet atau luka. Bila ditemukan ada luka sekecil apapun bisa berakibat fatal. Luka akan cepat memberat dan sulit sembuh. Untuk itu luka kecilpun harus dilakukan perawatan, beri salep antibiotik.



Kaki diabet sering kering karena gangguan saraf otonom sehingga produksi minyak kurang, maka beri pelembab seperti baby oil secara periodik.Penderita diabet sebaiknya menggunakan kaos kaki putih, longgar dan bersih waktu jalan untuk menghindari trauma yang menyebabkan lecet atau luka. Hindari penggunaan alas kaki yang kasar. Apalagi menggunakan alas kaki yang ada tonjolan tonjolannya. Dan jangan berjalan tanpa alas kaki, apalagi berjalan di krikil tanpa alas kaki. Beberapa kasus terjadi luka borok akibat dilakukan pemijatan yang keras sehingga terjadi lecet dan memberat. Hati hati merendam kaki dengan air hangat, harus dicek betul apakah tidak terlalu panas, karena rasa raba kaki sudah berkurang, sehingga air panas terasa oleh kaki hangat, tetapi mengakibatkan kaki melepuh. Jangan melakukan terapi yang mengakibatkan luka di kaki seperti terapi lintah. Kesimpulannya, pada penderita diabet harus secara terus menerus memperhatikan kakinya secara hati hati seperti kita mengamati mutiara. Dan bila terjadi luka sebaiknya segera ke dokter untuk mendapat penanganan cepat.



 


  ARTIKEL TERBARU

“Apa itu stunting?” sebuah pertanyaan yang mungkin tidak banyak ... Selengkapnya
Kasus positif Covid-19 di Indonesia pada kelompok usia anak kian menanjak mencapai sekitar 11-12 ... Selengkapnya
          Setiap tahunnya, dunia memperingati pekan ASI pada tanggal 1-7 ... Selengkapnya
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BP ... Selengkapnya