Surabaya-Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit menempatkan dokter dan perawat sebagai tenaga yang paling dekat hubungannya dengan pelayanan kepada pasien. Hubungan yang terjalin dengan pasien dapat dikatakan sebagai perikatan upaya perawatan dan penyembuhan penyakit atau transaksi terapeutik, dimana hal tersebut di dalamnya melahirkan hak dan kewajiban antara berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan pasien itu sendiri. Keterbatasan tenaga medis menimbulkan situasi yang mengharuskan perawat melakukan tindakan pengobatan atau melakukan tindakan medis yang bukan wewenangnya. Tindakan tersebut dilakukan dengan atau tanpa adanya pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain termasuk dokterBertitik tolak dari uraian di atas, maka DIKLAT Rumah sakit haji akan menyelenggarakan pelatihanWound Care / Rawat Luka dan Jahit Luka.
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dan praktek skill dengan narasumber Dr. dr. Bambang Arianto, Sp.B (K), FINACS, dr. Koernia Kartika Utama, Sp.B, dr. AdindaWidita, Sp.BP-RE, Sufridah, S.Kep.Ns, M.M.Kes, Khusnul Huda S.Kep.Ns, MH.Kes, Tim Rawat Luka RSUD Haji Prov Jatim,Tim Jahit Luka RSUD Haji Prov Jatim dengan tujuan dalam pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan mengenai dasar-dasar menjahit luka, meningkatkan kemahiran dalam menjahit luka dan khitan masa kini, Memberikan langkah-langkah (prosedur) perlindungan hukum perawat dalam melakukan tindakan medis jahit luka di faskes kesehatan, mendokumentasikan dan mengevaluasi kegiatan menjahit luka yang telah dilakukan pada pasien dengan tepat dan akurat, mengembangkan diri sebagai seorang professional secara berkelanjutan, dan memberikan perlindungan hukum kepada perawat dalam memberikan tindakan medis jahit luka.Pelatihan ini di ikuti sebanyak 35 peserta dari RSUD Haji Prov Jatim.
-Hukmas dan Pemasaran-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|